19-03-2024, 08:49 PM
0
Tambahan.
- Kesamaan Menarik: Orang sering kali tertarik pada mereka yang memiliki minat, nilai, dan keyakinan yang sama. Fenomena ini, yang dikenal sebagai “homofili”, membantu menciptakan rasa keakraban dan keterhubungan.
- Efek Halo: Kita cenderung menganggap individu yang menarik memiliki kualitas positif lainnya, seperti kecerdasan dan kebaikan. Bias kognitif ini disebut “efek halo”.
- Kedekatan Penting: Orang lebih cenderung menjalin hubungan romantis dengan individu yang secara geografis dekat dengan mereka. Hal ini dikenal sebagai "efek kedekatan" atau "efek kedekatan".
- Bahasa Tubuh Berbicara Banyak: Isyarat non-verbal, seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah, memainkan peran penting dalam ketertarikan. Gestur halus dapat menunjukkan ketertarikan dan penerimaan.
- Merah Menarik Perhatian: Penelitian menunjukkan bahwa warna merah dapat meningkatkan daya tarik. Ini mungkin terkait dengan gairah dan gairah.
- Bau dan Kimia: Sinyal kimia feromon manusia dapat mempengaruhi ketertarikan dan pemilihan pasangan. Bau dapat memicu respons emosional yang kuat.
- Hal yang Bertentangan Tidak Selalu Menarik: Meskipun hal yang berlawanan dapat menarik, penelitian menunjukkan bahwa hubungan jangka panjang sering kali terbentuk antara individu dengan kepribadian dan nilai yang sama.
- Bersikap Sulit untuk Didapat: Orang terkadang lebih tertarik pada individu yang dianggap kurang tersedia. Konsep ini dikenal sebagai “prinsip kelangkaan”.
- Peran Tertawa: Tertawa bersama dapat memperkuat ketertarikan antar manusia. Selera humor sering kali dianggap sebagai kualitas yang menarik.
- Hubungan Emosional: Keintiman dan kerentanan emosional dapat menjadi pendorong ketertarikan yang kuat. Berbagi pengalaman dan perasaan pribadi dapat menumbuhkan hubungan yang lebih dalam.
- Tinggi Badan Penting: Penelitian menemukan bahwa pria yang lebih tinggi dan wanita yang lebih pendek umumnya dianggap lebih menarik. Tinggi badan dapat dikaitkan dengan kekuatan dan perlindungan yang dirasakan.
- Wajah yang Dikenal: Kita sering tertarik pada wajah yang kita kenal. Hal ini dikenal sebagai “efek eksposur belaka.” Paparan berulang terhadap seseorang dapat meningkatkan ketertarikan