15-06-2024, 09:21 PM
0
Pada tanggal 9 Juni 2024, tingkat suku bunga acuan di Argentina adalah 51,02%. Angka ini menunjukkan suku bunga terendah yang tercatat di tahun 2024.
Sebagai perbandingan:
Inflasi di Argentina sangat tinggi karena beberapa faktor yang saling terkait, yaitu:
1. Pencetakan uang yang berlebihan: Bank Sentral Argentina mencetak uang secara berlebihan untuk membiayai defisit anggaran negara. Hal ini menyebabkan beredarnya uang yang terlalu banyak di masyarakat, sehingga nilai tukar peso Argentina menurun dan harga-harga barang dan jasa naik.
2. Ketidakpercayaan terhadap peso Argentina: Masyarakat Argentina tidak lagi percaya terhadap peso Argentina sebagai alat tukar. Hal ini disebabkan oleh sejarah hiperinflasi di masa lalu dan ketidakstabilan ekonomi yang berkepanjangan. Ketidakpercayaan ini menyebabkan orang-orang lebih memilih untuk menyimpan uang mereka dalam bentuk dolar AS atau mata uang asing lainnya, sehingga semakin memperparah depresiasi peso Argentina.
3. Ketergantungan pada impor: Argentina sangat bergantung pada impor barang dan jasa, termasuk bahan makanan dan energi. Kenaikan harga komoditas global, seperti yang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina, menyebabkan harga impor Argentina melonjak, yang kemudian mendorong inflasi domestik.
4. Defisit fiskal: Argentina memiliki defisit fiskal yang kronis, yaitu pengeluaran pemerintah yang lebih besar daripada pendapatannya. Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti korupsi, inefisiensi birokrasi, dan sistem pajak yang tidak adil. Defisit fiskal ini harus dibiayai dengan meminjam uang, yang kemudian menambah beban utang negara dan memperparah inflasi.
5. Ketidakstabilan politik: Argentina memiliki sejarah panjang ketidakstabilan politik, yang menyebabkan ketidakpastian dan berkurangnya investasi. Hal ini menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperparah masalah ekonomi lainnya, termasuk inflasi.
Pemerintah Argentina telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi inflasi, seperti menaikkan suku bunga dan memberlakukan kontrol harga. Namun, langkah-langkah ini belum cukup untuk mengatasi akar permasalahan yang kompleks.
Inflasi yang tinggi di Argentina memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat, seperti:
Semoga informasi ini bermanfaat!
Sebagai perbandingan:
- Pada Januari 2023, suku bunga acuan Argentina masih di level 75%.
- Suku bunga terus menanjak menjadi 100% pada Maret 2023, naik sebesar 2500 basis poin (bps).
- Sepanjang 2023, suku bunga Argentina sempat menyentuh titik tertingginya yakni di level 133% pada Oktober dan November.
Inflasi di Argentina sangat tinggi karena beberapa faktor yang saling terkait, yaitu:
1. Pencetakan uang yang berlebihan: Bank Sentral Argentina mencetak uang secara berlebihan untuk membiayai defisit anggaran negara. Hal ini menyebabkan beredarnya uang yang terlalu banyak di masyarakat, sehingga nilai tukar peso Argentina menurun dan harga-harga barang dan jasa naik.
2. Ketidakpercayaan terhadap peso Argentina: Masyarakat Argentina tidak lagi percaya terhadap peso Argentina sebagai alat tukar. Hal ini disebabkan oleh sejarah hiperinflasi di masa lalu dan ketidakstabilan ekonomi yang berkepanjangan. Ketidakpercayaan ini menyebabkan orang-orang lebih memilih untuk menyimpan uang mereka dalam bentuk dolar AS atau mata uang asing lainnya, sehingga semakin memperparah depresiasi peso Argentina.
3. Ketergantungan pada impor: Argentina sangat bergantung pada impor barang dan jasa, termasuk bahan makanan dan energi. Kenaikan harga komoditas global, seperti yang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina, menyebabkan harga impor Argentina melonjak, yang kemudian mendorong inflasi domestik.
4. Defisit fiskal: Argentina memiliki defisit fiskal yang kronis, yaitu pengeluaran pemerintah yang lebih besar daripada pendapatannya. Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti korupsi, inefisiensi birokrasi, dan sistem pajak yang tidak adil. Defisit fiskal ini harus dibiayai dengan meminjam uang, yang kemudian menambah beban utang negara dan memperparah inflasi.
5. Ketidakstabilan politik: Argentina memiliki sejarah panjang ketidakstabilan politik, yang menyebabkan ketidakpastian dan berkurangnya investasi. Hal ini menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperparah masalah ekonomi lainnya, termasuk inflasi.
Pemerintah Argentina telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi inflasi, seperti menaikkan suku bunga dan memberlakukan kontrol harga. Namun, langkah-langkah ini belum cukup untuk mengatasi akar permasalahan yang kompleks.
Inflasi yang tinggi di Argentina memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat, seperti:
- Menurunnya daya beli: Masyarakat Argentina harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa yang sama, sehingga standar hidup mereka menurun.
- Meningkatnya kemiskinan: Jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan di Argentina terus meningkat seiring dengan inflasi.
- Bertambahnya pengangguran: Inflasi menyebabkan perusahaan-perusahaan kesulitan untuk beroperasi, sehingga berakibat pada pemutusan hubungan kerja dan meningkatnya pengangguran.
- Kerusuhan sosial: Inflasi yang tinggi dapat memicu kerusuhan sosial dan ketidakstabilan politik.
Semoga informasi ini bermanfaat!