20-08-2024, 02:19 AM
0
Halo, trader kawakan dan calon-calon master trader! ?
Pernah dengar istilah 'tilt'? Itu loh, kondisi emosi 'kacau' di mana trader kehilangan kemampuan buat ambil keputusan rasional. Nah, biar gak 'tilt', kita perlu manajemen risiko yang oke punya.
Apa Sih Manajemen Risiko Itu?
Manajemen risiko itu kayak 'rambu-rambu' yang nentuin seberapa besar kerugian yang bisa kita terima, plus tindakan apa yang harus kita ambil kalo kerugian itu terjadi. Jadi, gak asal-asalan trading, ya! ?
Kenapa Penting?
Disclaimer: Trading tetap ada risikonya, ya. Artikel ini cuma buat edukasi, bukan saran investasi.
Pernah dengar istilah 'tilt'? Itu loh, kondisi emosi 'kacau' di mana trader kehilangan kemampuan buat ambil keputusan rasional. Nah, biar gak 'tilt', kita perlu manajemen risiko yang oke punya.
Apa Sih Manajemen Risiko Itu?
Manajemen risiko itu kayak 'rambu-rambu' yang nentuin seberapa besar kerugian yang bisa kita terima, plus tindakan apa yang harus kita ambil kalo kerugian itu terjadi. Jadi, gak asal-asalan trading, ya! ?
Kenapa Penting?
- Biar gak 'tilt'! Emosi bisa bikin kita ambil keputusan trading yang impulsif dan ngawur. Manajemen risiko yang bagus bisa jadi 'rem' buat nyegah kita masuk jurang kerugian.
- Trading tetap tenang. Prinsip manajemen risiko harus jelas dan sederhana, biar pas lagi stres pun, kita bisa langsung ambil keputusan yang tepat.
- Bukan cuma soal menang-kalah. Berapa persen trading kita yang profit emang penting, tapi gak bisa dilihat sendirian. Bisa aja menang 90%, tapi kalo sekali kalah ruginya 10x lipat dari keuntungan, ya berabe juga.
- Jangan terjebak 'zona nyaman'. Persentase profit yang ketinggian bisa jadi tanda kita susah terima kalo lagi loss. Pas rugi, malah panik, berusaha 'ngeles', ujung-ujungnya trading pake emosi. Duh, berabe!
- Profit konsisten itu mungkin, kok! Bahkan sistem trading dengan win rate 50%, 40%, atau lebih rendah pun bisa kasih profit konsisten. Kuncinya ada di risk/reward ratio.
- Bandingin potensi profit & loss. Simpelnya, risk/reward ratio itu bandingin seberapa besar potensi untung kita dibanding potensi ruginya dalam satu trade.
- Kita yang pegang kendali! Kita bisa atur stop loss lebih ketat atau target profit lebih lebar biar risk/reward ratio-nya bagus. Ini bikin kita gak perlu menang terlalu sering buat tetep profit. Tapi inget, stop loss bisa lebih gampang kena, jadi return-nya mungkin agak berkurang.
- Atau, mau main aman? Bisa juga pake stop loss lebih lebar dan target profit lebih kecil. Ini bikin harga lebih gampang nyentuh target dan kita lebih 'bebas' buat bikin kesalahan, soalnya stop loss-nya jauh. Persentase profit-nya bisa lebih tinggi, tapi risk/reward ratio-nya jadi kecil.
- Manajemen risiko = kontrol emosi. Sistem trading yang kasih profit gede emang bikin seneng, tapi sekali loss bisa bikin down kalo kita gak biasa ngadepin kerugian.
- High return, high risk. Sistem high return biasanya punya risk/reward ratio yang kecil, jadi profit sama loss-nya 'seimbang'. Susah move on dari loss dan butuh waktu lama buat balik modal.
- Pro trader pilih yang aman. Mereka biasanya pake sistem dengan risk/reward ratio yang tinggi. Satu trade profit bisa nutup kerugian dari 4, 5, bahkan 7 trade yang loss. Jadi, gak terlalu takut rugi.
- Profit kecil pun jadi besar. Profit konsisten dengan risk/reward ratio 1:2 juga bisa bikin kita kaya, kok. Gak perlu ngejar profit gede terus.
Disclaimer: Trading tetap ada risikonya, ya. Artikel ini cuma buat edukasi, bukan saran investasi.