20-06-2025, 04:21 AM
0
Mungkin selama ini kamu pernah celetuk angka sembarangan, lalu nyesel karena ternyata underpaid?
Nego gaji memang salah satu momen paling tricky saat interview, tapi kalau kamu tahu caranya, this could be your moment to shine~
Step 1 -> Do Your Homework (Riset is a Must!)
Sebelum masuk ruang interview, kamu wajib tahu berapa 'harga pasar' untuk posisi yang kamu lamar. Market research is key. Caranya?
Cek Platform Gaji:
Gunakan situs seperti Glassdoor, JobStreet, atau Michael Page Indonesia untuk lihat range gaji posisi serupa di industri dan lokasi yang sama.
Faktor Lain:
Pertimbangkan ukuran perusahaan, tunjangan (benefits like health insurance or bonuses), dan biaya hidup di kota tempat kamu kerja.
Step 2 -> Delay the Salary Talk (Kalau Bisa)
Timing is everything. Kalau HRD tanya ekspektasi gaji di awal interview, coba tunda dengan sopan. Why? Because you want them to fall in love with your skills first. Kalau mereka sudah impressed, they’re more likely to agree with your number.
Cara menunda? Pakai kalimat seperti:
“I’d love to learn more about the role and responsibilities before discussing salary. Could we talk about the expectations for this position first?"
Tapi kalau HRD ngotot, move to step 3.
Step 3 -> Sebut Range, Bukan Angka Pasti
Saat tiba waktunya sebut angka, hindari menyebutkan nominal fix seperti “Saya mau gaji 7 juta.” Kenapa? Karena itu buat kamu kehilangan ruang nego. Instead, sebut range berdasarkan risetmu, dengan angka bawah sedikit di atas ekspektasi minimummu.
Step 4 -> Balik Tanya (Turn the Table)
Kalau kamu masih ragu sebut angka duluan, coba balik tanya dengan sopan. This is a pro move.
Contoh:
“Could you share the budget range the company has allocated for this position?”
Trik ini buat kamu tahu posisi mereka tanpa harus buka kartu duluan. Kalau HRD bilang, “Kami punya budget Rp6–8 juta,” kamu bisa adjust jawabanmu, misalnya, “That’s a good starting point. Considering my experience in [sebut skill spesifik], I was hoping for something closer to Rp8–9 million, but I’m open to discussing.”
Step 5 -> Highlight Your Value
Nego gaji bukan cuma soal minta angka lebih tinggi, melainkan nunjukkin kenapa kamu layak dapat itu. Use the STAR method (Situation, Task, Action, Result) untuk ceritain pencapaianmu.
Contoh:
“In my previous role, I led a project that increased our website conversion rate by 25% in three months. I believe this experience can bring similar value to your team, which is why I’m aiming for a salary in the Rp8–10 million range.”
Step 6 -> Jangan Lupa Total Compensation
Gaji bukan cuma angka di slip bulanan. Pertimbangkan benefits lain:
- Health insurance (asuransi kesehatan untuk kamu atau keluarga);
- Bonuses (bonus tahunan atau performa);
- Allowances (tunjangan transportasi, makan, atau internet); dan/atau
- Learning opportunities (pelatihan, kursus, atau conference).
Contoh:
Kalau perusahaan offer Rp7 juta, tapi include asuransi keluarga dan bonus tahunan, mungkin lebih valuable daripada Rp8 juta tanpa tunjangan.
Step 7 -> Handle Rejection with Grace
Kadang, meski sudah nego mati-matian, perusahaan bilang budget-nya mentok. Jangan langsung down.
Coba tanya opsi lain:
“If the salary is fixed for now, is there room for a performance-based review in 6 months?”
Kalau semua opsi mentok dan offer-nya jauh di bawah ekspektasi, it’s okay to politely decline.
Nego gaji memang salah satu momen paling tricky saat interview, tapi kalau kamu tahu caranya, this could be your moment to shine~
Step 1 -> Do Your Homework (Riset is a Must!)
Sebelum masuk ruang interview, kamu wajib tahu berapa 'harga pasar' untuk posisi yang kamu lamar. Market research is key. Caranya?
Cek Platform Gaji:
Gunakan situs seperti Glassdoor, JobStreet, atau Michael Page Indonesia untuk lihat range gaji posisi serupa di industri dan lokasi yang sama.
Faktor Lain:
Pertimbangkan ukuran perusahaan, tunjangan (benefits like health insurance or bonuses), dan biaya hidup di kota tempat kamu kerja.
Step 2 -> Delay the Salary Talk (Kalau Bisa)
Timing is everything. Kalau HRD tanya ekspektasi gaji di awal interview, coba tunda dengan sopan. Why? Because you want them to fall in love with your skills first. Kalau mereka sudah impressed, they’re more likely to agree with your number.
Cara menunda? Pakai kalimat seperti:
“I’d love to learn more about the role and responsibilities before discussing salary. Could we talk about the expectations for this position first?"
Tapi kalau HRD ngotot, move to step 3.
Step 3 -> Sebut Range, Bukan Angka Pasti
Saat tiba waktunya sebut angka, hindari menyebutkan nominal fix seperti “Saya mau gaji 7 juta.” Kenapa? Karena itu buat kamu kehilangan ruang nego. Instead, sebut range berdasarkan risetmu, dengan angka bawah sedikit di atas ekspektasi minimummu.
Step 4 -> Balik Tanya (Turn the Table)
Kalau kamu masih ragu sebut angka duluan, coba balik tanya dengan sopan. This is a pro move.
Contoh:
“Could you share the budget range the company has allocated for this position?”
Trik ini buat kamu tahu posisi mereka tanpa harus buka kartu duluan. Kalau HRD bilang, “Kami punya budget Rp6–8 juta,” kamu bisa adjust jawabanmu, misalnya, “That’s a good starting point. Considering my experience in [sebut skill spesifik], I was hoping for something closer to Rp8–9 million, but I’m open to discussing.”
Step 5 -> Highlight Your Value
Nego gaji bukan cuma soal minta angka lebih tinggi, melainkan nunjukkin kenapa kamu layak dapat itu. Use the STAR method (Situation, Task, Action, Result) untuk ceritain pencapaianmu.
Contoh:
“In my previous role, I led a project that increased our website conversion rate by 25% in three months. I believe this experience can bring similar value to your team, which is why I’m aiming for a salary in the Rp8–10 million range.”
Step 6 -> Jangan Lupa Total Compensation
Gaji bukan cuma angka di slip bulanan. Pertimbangkan benefits lain:
- Health insurance (asuransi kesehatan untuk kamu atau keluarga);
- Bonuses (bonus tahunan atau performa);
- Allowances (tunjangan transportasi, makan, atau internet); dan/atau
- Learning opportunities (pelatihan, kursus, atau conference).
Contoh:
Kalau perusahaan offer Rp7 juta, tapi include asuransi keluarga dan bonus tahunan, mungkin lebih valuable daripada Rp8 juta tanpa tunjangan.
Step 7 -> Handle Rejection with Grace
Kadang, meski sudah nego mati-matian, perusahaan bilang budget-nya mentok. Jangan langsung down.
Coba tanya opsi lain:
“If the salary is fixed for now, is there room for a performance-based review in 6 months?”
Kalau semua opsi mentok dan offer-nya jauh di bawah ekspektasi, it’s okay to politely decline.

Facebook
X (Twitter)
Pinterest
LinkedIn